Sepi telah temukan rumahnya yang tertutupi oleh es dihatiku. bila seorang anak adam telah dirasuki oleh sepi ditempat dalam dirinya yang paling dalam. maka sepi akan menelan semua keramaian dengan rahangnya yang perkasa.

Di sinilah aku... menulis tentang sepi dalam trem yang penuh sesak. Tak ada suara lain selain suara-suara sepi. Yang menghantarkan aku ke kutub yang paling dingin di dunia. dimana tidak ada jiwa lain selain jiwaku. dan tak ada diri lain selain diri ku...

Disinilah aku....  menuliskan keindahan sepi yang bertemankan pedih... yang menjelma menjadi warna-warni bunga Bougenvile yang paling indah.

akupun ersadar...
kau tak boleh meninggalkan sepi untuk menolak sedih, atau meneriakkan pedih untuk menghalau kecewa. Boleh kau miliki tapi jangan sampai kau dimilikinya. karena sebelum kau tau, kau akan menjelma menjadi bunga Bougenvile yang paling indah di Taman Firdaus.

Bunga Bougenvile tak akan berbunga ditanah yang subur. mereka justru berbunga ditempat yang kering

"Aku merindukan mu... walau diri kita belum pernah berkenalan, tapi roh kita adalah sahabat. disana kau diciptakan-Nya, Bougenvile indah dari saripati kekecewaan di taman bernama kepedihan. sedang aku ditanamkan-Nya, Bougenvile dari tanah kesedihan di taman yang sepi.
aku satu dan kau satu, ditaman yang berbeda. Hanya tuhan yang mampu mengubah impian kita menjadi satu ditaman yang agung"




(Akankan kisah ini kembali nyata? 
Q yakin salah satu dari pembaca kenal dengan kisah ini)